­
­

Inspirasi

By Nela Navida - August 31, 2010
Judul di atas saya buat didasari atas quote @radityadika di twitter siang tadi, dia bilang :"#inspirasi datang tidak terduga, dan penting untuk menjemputnya saat dia terlihat. Seperti kesempatan, dia tidak datang dua kali." "Kebanyakan #inspirasi lahir dari pengamatan, maka penting bagi penulis u/ "hidup", keluar dari rumah dan mengamati lingkungan sekitarnya.""Banyak ngobrol dengan orang lain: muda, tua, cerdas, bodoh. Karena sudut pandang yg...

Continue Reading

  • Share:

Bayang-Bayang Hitam

By Nela Navida - August 27, 2010
Lalai tapaki selangkah demi selangkah jalanGoyah, gagap, galau,Bukan karena deru mengharu biruNamun karenaBenalu hidup..Tuhan bilang Dia tempat kembali kamiBerarti hidup kami untuk DiaMakan untuk DiaMinum untuk DiaTidur untuk DiaBangunpun untuk DiaMisteri hidup..Satu lagiMelompat ke belakang lorong waktuKami kecil, mungilMelompat ke depan lorong waktuKami tua, keriputDan pada akhirnyaKematian hidup..(270810 nelanavida) ...

Continue Reading

  • Share:

Bulan Puasa yang Indah Part 2

By Nela Navida - August 25, 2010
Tanggal 17 Agustus 2010Upacara memperingati hari ulangtahun Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 akan segera berlangsung. Para pasukan pengibar bendera sedang khitmat berdiri di depan cermin tertunduk, bukan tertunduk menangis tetapi tertunduk membenarkan letak hasduk merah yang mempertegas penampilan mereka sebagai seorang paskibra. Pada saat yang sama Saya masih menggunakan baby doll segera bergegas terperanjat bangun dari tidur karena waktu sudah menunjukan pukul 05.45....

Continue Reading

  • Share:

Bulan Puasa yang Indah

By Nela Navida - August 18, 2010
Bulan AgustusJeng jeng jeng jeng... Tahun ini, bulan ini adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu, pertama karena bulan puasa dan yang kedua karena hari kemerdekaan negara kita tercinta 17 agustus >.<>.<16 agustus 2010 was attended as last practice pre-17 august ceremony. Mulai jam 12.00 kita latihan, di ijinin 2 jam pelajaran terakhir buat latihan terakhir, semangat bangettt pas itu. Motivasinya adalah "hancurkan pavingnya!" "semua...

Continue Reading

  • Share:

You've Got a Friend

By Nela Navida - August 10, 2010
When your down and troubledAnd you need a helping handAnd nothing, whoa nothing is going right.Close your eyes and think of meAnd soon I will be thereTo brighten up even your darkest nights.You just call out my name,And you know whereever I amI'll come running, oh yeah babyTo see you again.Winter, spring , summer, or fall,All you have to do is callAnd I'll...

Continue Reading

  • Share:

Menunggu Hujan

By Nela Navida - August 07, 2010
Bagaikan saja aku adalah sebiji pohonKemudian aku tumbuh menjulangTapi memang belum semenjulang pohon yang lainnyaAku sebatang pohon yang bersikeras munculkan bunga-bungaku, agar nanti bisa menjadi buahAku sebatang pohon yang ingin menghidupi orang-orang di sekitarkuAku sebatang pohon yang ingin menyadarkan orang-orang bahwa keberadaanku ada selalu untuk merekaKugantungkan nyawaku pada sungai yang mengalir di belakangku, pada si akar, si daun, si batangIni lain cerita, pernah...

Continue Reading

  • Share:

Cermin

By Nela Navida - August 07, 2010
Bukankah kau sudah melihat yang terpantul disana?Kemunafikan!Kebohongan ! Kepalsuan, yang kau sembunyikan di balik tawaParas indahmu hanyalah sebuah kedok belakaSemua telah bercampur dengan hitam hatiTak tersisa di telan kepalsuanBayangan itu tak lebih dari sekedar bayanganDirimu bukanlah dirimu lagiSemua telah buta...Buta! akan duniaKau hanya melihat sebuah kemunafikan, teman, tak lebihCermin.. tak ada lagi kebenaranYang terpantul darimu(31 juli2010) kolaborasi ...

Continue Reading

  • Share:

Tentang Hidup

By Nela Navida - August 07, 2010
Tertidur pulas di atas jerami anyaman janurBangun tertilas guratan ditambah cipratan lumpurLain manusia lain tidurAda yang bersantai di kursi rajaJatuh tertidur di angkatnya ke kasurYang mengangkat tidur di atas barakPuluhan manusia berjajar terlelap bersamaBangun mata masih setengah tertutupDiperintahkan oleh paduka untuk bertempurIstrinya menangis menunggu jawaban atas nyawa suamiYang di ujung jalan tak mampu lagi menangisMampunya mengemisBukan ironi tapi ini hidupnela navida(ruang 4) ...

Continue Reading

  • Share: