Dari Nasrudin ke Nurdin Kembali ke Nazzarudin

By Nela Navida - May 31, 2011

Kita lihat dari judulnya terdapat unsur leksikal atau pola horizontal atau semacam itulah . Jadi ada apa sebenarnya dengan Nasrudin , Nurdin , dan Nazzarudin? Memang mungkin ketiganya tidak ada perihal terkait. Namun di sisi lain saya melihat ada yang bisa dikaitkan dari masing-masing personal ini.
Kita bahas mulai dari awalnya saja:

alm. NASRUDIN



Kalau tidak masuk dalam kasus pembunuhan yang tersangkanya adalah Ketua KPK "Antasari" (sekarang statusnya mantan) mungkin saya ataupun juga pembaca sekalian tidak akan mengenal sosok Nasrudin ini. (atau memang sebenarnya beliau sudah terkenal namun saya yang gak update). Kejadian ini sekitar tahun 2009 di mana penyelesaian kasusnya tergolong sangat lama, bahkan sampai sekarang masih diusut kembali di mana katanya Antasari Azhar sebenarnya tidak bersalah. Manakala kejadian itu berlangsung, Antasari sedang memegang peranan penting dalam Komisi Pemberatasan Korupsi yaitu sebagai Former Head, dan Antasari akhirnya harus melepas jabatannya akibat murder suspect tersebut. Tak hanya itu, Antasari pun harus menanggung hukuman 18 tahun penjara.

NURDIN HALID



Siapa yang tidak kenal Nurdin Halid? Tahun 2011 ini sudah berapa kali namanya tersebutkan di televisi, mungkin sudah ribuan. Nurdin Halid ini sangat identik dengan PSSI dan korupsinya. Dengan latar belakang politik dan pengusaha ia menduduki posisi Ketua PSSI, pengaruhnya di kalangan masyarakat mungkin sangat terasa. Semenjak kenaikdaunan Nurdin Halid ini. PSSI seakan-akan berubah menjadi partai politik. Terlebih jika kita bahas lebih mendalam tentang Kongres PSSI yang baru tanggal 23 mei 2011 kemarin dilaksanakan. Namun kita telaah dari riwayat kehidupannya saja, dimana tercatat Nurdin Halid ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal. Ia kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Hampir setahun kemudian pada tanggal 16 Juni 2005, dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan. Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang memvonis Nurdin dua tahun penjara. Ia kemudian dituntut dalam kasus yang gula impor pada September 2005, namun dakwaan terhadapnya ditolak majelis hakim pada 15 Desember 2005 karena berita acara pemeriksaan (BAP) perkaranya cacat hukum. Selain kasus ini, ia juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005. Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. ( (Pada intinya kasus korupsi )

NAZZARUDIN



Saya belum kenal betul dengan sosok Nazzarudin, saya masih rada plengeh ( hahaa ) kalau siaran berita broadcast tentang manusia satu ini. Tapi yang saya ketahui ialah dia menduduki posisi Bendahara Partai Demokrat dan Nazzarudin ini naik daun akibat Korupsinya (lagi-lagi karena korupsi). Sosoknya pun terkait erat dengan SBY presiden Indonesia yang mana sama-sama dari Partai Demokrat , satu partai politik yang berarti sama-sama pemahaman politiknya, satu tujuan (mungkin lhoo). Kabar terakhir, Partai Demokrat akan segera memulangkan Nazarudin yang sedang melancong ke Singapura atau manasaja. (setelah kenaikdaunannya mungkin Nazarudin harus tour world seperti yg dilakukan SNSD, Suju, JB, dkk). Oiya! Ada sebuah sms ancaman kepada Bapak Presiden yang mengaku-akukan sebagai Nazarudin yang cukup membuat SBY terpancing emosinya. Coba dicari sendiri saja beritanya.


Kita sudah ketahui sekarang, keterkaitan mereka juga telah saya bold. Korupsi ya itulah yang ingin saya bahas. Korupsi yang tak ada habis-habisnya ini mungkin sudah boleh kita asumsikan sebagai kebudayaan dan adat istiadat. Namun, di tengah kepesimisan bangsa akan korupsi, sebetulnya saya melihat secercah harapan akan hilangnya budaya itu. Kami sebagai generasi muda bangsa mengaku prihatin, namun kami percaya jika datang sudah kami yang menjadi peranan pemerintahan, akan kami pudarkan budaya korupsi itu.

Tapi yaaaa...... saya pribadi mengaku masih pesimis, apakah 20-30 tahun lagi bisa pudar budaya tersebut. Karena, kita lihat fakta saat ini.Dan dapat kita analogikan: Siswa-siswi sekolahan lebih memilih jalur cepat untuk mendapatkan nilai bagus dengan cara mencontek, kerjasama ataupun ngepek, parahnya lagi beli kunci jawaban untuk Ujian Nasional. jika dianalogikan sama saja dengan korupsi : memilihi jalur cepat untuk kaya untuk dapat banyak keuntungan dengan cara menyuap( analog dengan membeli kunci jawaban Ujian Nasional ), atau dengan cara apapun yang mirip lah dengan yang itu itu di kalangan sekolah.

Jadi , bagi para guru-guru tidak perlu muluk-muluk terlebih dahulu untuk say no terhadap korupsi ataupun sebagainya. Harusnya lah koreksi hal-hal kecil saja yang didahulukan, seperti penindakan tegas kepada tindakan mencontek, membeli kunci jawaban. Karena sesungguhnya semuanya berawal dari hal-hal kecil. Begitu pula dengan korupsi , karena korupsi berawal dari hal-hal kecil seperti yang telah tersebutkan di atas.

Bagi para generasi muda, khususnya yang lagi ujian, yang mau ujian, yang udah ujian.. Jangan budayakan contek mencontek, kepek mengepek, beli kunci jawaban, cari bocoran. Jika masih dibudayakan niscaya Korupsi juga akan terus berlangsung di zaman kita. Ingat ! Ingat itu ! Tanamkan pada diri sendiri !

  • Share:

You Might Also Like

0 comments