Moment and Mind Journal: August 2010

Inspirasi

By Nela Navida - August 31, 2010

Judul di atas saya buat didasari atas quote @radityadika di twitter siang tadi, dia bilang :

"#inspirasi datang tidak terduga, dan penting untuk menjemputnya saat dia terlihat. Seperti kesempatan, dia tidak datang dua kali."

"Kebanyakan #inspirasi lahir dari pengamatan, maka penting bagi penulis u/ "hidup", keluar dari rumah dan mengamati lingkungan sekitarnya."

"Banyak ngobrol dengan orang lain: muda, tua, cerdas, bodoh. Karena sudut pandang yg mereka berikan bisa jadi #inspirasi tulisan kita."

"Banyak2 nikmati hidup: jatuh cinta, patah hati, gagal, senang. Karena dari pengalaman yg membekas bisa jadi #inspirasi tulisan yg membekas."

Nah pas banget nih buat keadaanku saat ini, yang sedang miskin inspirasi, engga cuma itu, bahkan miskin imajinasi, quote-quote dari Raditya Dika tadi itu setidaknya menyadarkan kembali bagaimana dan dimana saya bisa mencari inspirasi. Untuk saya sendiri, yang bisa menghidupi saya (cieileh) itu adalah inspirasi sendiri, gak jarang saya ngobrol sama tembok sekedar mengeluarkan uneg-uneg yang ada di dalam memori sel-sel otak, entah itu tentang masalah pribadi saya, tentang menanggapi berita-berita yang lagi hot (especially masalah politik tanah air kita tercinta ini), ataupun tentang perasaan eksternal yg saya rasakan, dan masih banyak lagi. Dan entah mengapa saat mencurahkan inspirasi-inspirasi itu melalui media berbicara maupun media menulis hidup saya plong, without it i lost a half part of my life, seperti sekarang.

Nah, kita cari solusinya bersama-sama sekarang !

1. Mulai keluyuran lagi wakakakak..

Perlu diketahui, keluyuran yang disini ialah berjalan-jalan ria, enjoy life ! Salah satu metode yang baik buat cari inspirasi. Entah ke disctara(tmpt fav dulu), Odiva(dulu juga), stadion, dll.

2. Apa ya ? Ohh ya.. Perbanyak relasi, cekitir..

Mungkin melalui forum-forum yang ada di Semarang. Forum lembaga seni yang dulu kakak pernah ajak,

3. Yang pasti, gak menutup diri, wokeehhh?

Sering-sering tukar pikiran dengan orang lain, ini merupakan cara yang cukup manjur.

4. Please don't stop the music, music , jeng jeng jeng jeng

Sayangnya mp3 saya rusak , hiks hiks.. Perwujudan ruang musik di Semesta kyaknya juga harus disegerakan, ayo dong bang ! Cap cuss dong, kan udah ada proposalnya ! Kembalikan kejayaan ruang musik 3 tahun yang lalu !

Yaudah, cukup sekian aja.. Haha.
Ini tadi sekedar uneg-uneg, karena lagi susah ngomong sama tembok. Lagian temboknya juga lagi sibuk sendiri, hmm.. Sebelum saya jadi tambah gila saya pamit aja deh.

Salam peace and gaul

0 Comments

kolaborasi puisi

Bayang-Bayang Hitam

By Nela Navida - August 27, 2010

0 Comments

curahan hati

Bulan Puasa yang Indah Part 2

By Nela Navida - August 25, 2010

Tanggal 17 Agustus 2010

Upacara memperingati hari ulangtahun Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 akan segera berlangsung. Para pasukan pengibar bendera sedang khitmat berdiri di depan cermin tertunduk, bukan tertunduk menangis tetapi tertunduk membenarkan letak hasduk merah yang mempertegas penampilan mereka sebagai seorang paskibra. Pada saat yang sama Saya masih menggunakan baby doll segera bergegas terperanjat bangun dari tidur karena waktu sudah menunjukan pukul 05.45. Sambil memandangi mereka dan sedikit-sedikit membantu mereka membenarkan pakaian PDAnya, saya bergumam dalam hati, "Cieileeehh, para pengibar bendera udah pada siap. Hihi. Aku kok belum siap ya?" Saya artikan sedikit dari bahasa hati saya tadi, --> Jadi si penggumam sebenarnya masih belum bisa percaya bahwa hari ini dia belum bisa mengibarkan bendera merah putih, padahal ini tahun terakhirnya untuk bisa mengibarkan di sekolahnya dan pada kenyataannya dia sudah berhari-hari berminggu-minggu dia berlatih. Akan tetapi ketegaran hati ini mengikhlaskan semuanya, karena apapun yang terjadi itu rencana Allah SWT. Dan itu pasti yang terbaik, I do believe it !

Selesai dari kamar mandi, untuk gosok gigi, cuci muka, cuci kaki, cuci tangan, cuci rambut, cuci bla bla bla bla. Saya menuju ke sebuah cermin depan pintu, saya melihat sebuah pantulan wajah yang cukup hancur, dagunya di perban, bibirnya memar dan bengkak, matanya sayu. Oke, mungkin terlalu hiperbola, tapi memang itu adanya. Saya hanya menghela nafas panjaaang dan kemudian saya lepaskan kembali, perlahan-lahan saya buka mulut saya, oh my GOD, it's hurt, kembali saya menghela napas menahan rasa sakit serta mencoba mengikhlaskan gigi depan saya yang goyang dan miring entah kemana arahnya. Saya tak mau berlama-lama di depan cermin, kemudian saya hengkang dari tempat itu dan segera berbenah menyiapkan diri untuk mengikuti upacara ulangtahun kemerdekaan Indonesia yang ke 65, dengan mengenakan seragam merah rok kotak-kotak khasnya lembaga sekolah tempat saya menimba ilmu saya bergegas menuju ke arah sekolah. Tapi langkah saya masih layu, entah kenapa. Pusing iya, sakit iya, lelah iya, sedih iya, senang iya, semuanya tercampur dalam langkah saya menuju ke arah sekolah. Baru sampai jalan setapak menuju sekolah, saya berhenti dan menyapa sebuah barisan yang semuanya mengenakan baju putih. Mereka semua menjawab sapaanku dengan riangnya, dan ini merespon jaringan tubuhku untuk ikut riang dan bersemangat. Saya membuka senyum saya untuk mereka, dan mengatakan "Semangat ya teman-teman!" kemudian mereka membalas memberikan sebuah pelukan. Pelukan kebersamaan untuk Indonesiaku :D

Upacara berlangsung, saya menempatkan diri di barisan kedua paling depan, dengan tujuan agar bisa melihat dengan jelas teman-teman paskibra. Tibalah saatnya protokol membacakan acara berikutnya, "Pengibaran Sang Saka Merah Putih." Langkah pertama barisan mereka terdengar kompak, senang sekali rasanya. Sampai pada saat pengibakan bendera, "SUKSES!" tanpa ada suatu halangan apapun, tanpa ada acara terbalik, dan lain-lain. Kemudian irama instrument Indonesia Raya pun mengiringi pengerekan bendera merah putih. Bahagia, haru biru tercampur menjadi satu menjadi setetes airmata, cieileeehhhh... Setelah upacara selesai, usai saya kembali dari asrama untuk minum obat -ponstan- saya kembali lagi menuju ke sekolah, sebenarnya oleh suster disarankan untuk tidur dan istirahat saja, tetapi saya ingin ikut berfoto-foto ria bersama mereka. Dan hasil jepretannya bisa kita lihat bersama-sama di atas sana, LOL.

FACT :
Ada satu hal yang membebani nasib keberadaan Paskibra di SMA saya kakak-kakak senior khawatir apabila organisasi ini dibubarkan, karena kejadian yang terjadi kemarin (red. 160810). Karena kebijakan tertinggi di sekolah kami berada di tangan bukan orang Indonesia, sangat memungkinkan untuk mereka membubarkannya. Apalagi sebelum kejadian ini mereka sudah memberikan lampu orange untuk membubarkan organisasi ini, dengan alasan laki-laki dan perempuan gabunglah, mengganggu aktivitas belajarlah, dll. Yang mereka target mungkin menjadikan kami produk pintar dan berguna atas olahan mereka, atas ingredient mereka, atas prinsip-prinsip mereka dengan landasan pikiran mereka. Tapi ingat ada yang membedakan jiwa-jiwa kita : Kami Merah Putih dan Anda-Anda -sensor- . Paskibra adalah organisasi yang berdiri di sekolah kita yang bertujuan utama untuk menanamkan rasa cinta tanah air Indonesia. Dan karena sejak awal kami lahir sebagai Bangsa Indonesia, kami wajib memiliki rasa cinta kepada Indonesia dan sudah kodratnya. Pada intinya, jangan sampai anda bubarkan organisasi Paskibra. :))

0 Comments

curahan hati

Bulan Puasa yang Indah

By Nela Navida - August 18, 2010

Bulan Agustus

Jeng jeng jeng jeng... Tahun ini, bulan ini adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu, pertama karena bulan puasa dan yang kedua karena hari kemerdekaan negara kita tercinta 17 agustus >.<>.<
16 agustus 2010 was attended as last practice pre-17 august ceremony. Mulai jam 12.00 kita latihan, di ijinin 2 jam pelajaran terakhir buat latihan terakhir, semangat bangettt pas itu. Motivasinya adalah "hancurkan pavingnya!" "semua termenung melihat barisan" "mengibarkan dengan gagah berani" "jiwa-jiwa pahlawan nemplok ke kita para paskibra" tetapi pas latihannya, sedihnya kenapa masih ngelakuin kesalahan.. huhuhu, akhirnya kita review sebentar, dan jeng jeng jeng jeng.. bel selesai sekolah berbunyi dan ini tandanya gladi resik upacara 17 an dimulai.
Awalnya gak deg-deg an, santai... tapi yang lain pada bilang aku deg-deg an.. dan di saat barisan disiapkan tiba-tiba saja jantungnya berdetak lebih kencang, mungkin karena faktor : takut salah gerakan, takut jelek karena dari kemarin kita dibilang barisannya gak pernah bener. Akhirnya kita melaksanakan gladi resik.. Huah, satu kesalahan udah dibuat oleh kita, tempo! hentakan pas jalan di tempat terlalu keras! oh nooo... dan disaat-saat terakhir simulasi pengibaran bendera merah -putih ( red: merah-biru krna latihan ) nafasnya udah susah diatur, aku lihat di pasukan 17 depan juga bernafas ala orang deg-degan. Dan alhamdulilah, setelah langkah tegap maju jalan kembali ke basecamp, kita berhenti. Kemudian barisan istirahatkan di tempat, kami melihat wajah-wajah kakak-kakak kecewa sama kita, dan ternyata memang benar, mereka kecewa sama kita, barisanya jelek, hancur.. katanya mending ga usa ada latihan, bla bla bla.. parahnya lagi sampai mereka rela push up di depan kita, bahkan kakak yang sedang patah tulang tangannya juga push up di depan kami karena merasa bersalah selama mengajar kita. Aku juga sempet di tanyain, tadi harusnya maju berapa langkah ? kenapa kebyakan? dan aku masih sempet ngelak dengan santainya, aku tadi bener 3 langkah kak coba deh tanya silma. Ehh kakaknya rada-rada nangis gitu. Nyesek banget rasanya ngelihat kakak-kakanya begitu kecewanya sama kita, dan tiba-tiba pandangan mataku udah gabisa fokus lagi , dan udah ga bisa denger orang-orang ngomong apa-apa. Dan seketika semuanya menjadi hitam, dan ternyata saya pingsan, pas udah sadar tapi ga bisa melek, denger banyak yang orang-orang disekitar, dan ngerasa hidungnya udah di sumpelin oksigen, dan yang paling dirasain adalah gigiku oglekkk... huaa, gigi depan! gusinya sobek berdarah.. di mulut udah banyak sekali gumpalan darah, dan udah gatau berapa mili liter yang udah ditelen . hha , jadi kyk edward cullen. Pas udah bisa melek, badan nya kayak mau copot rasanya, kepala berat , wah gak karuan... dan menyadari mulut banyak darah akhirnya aku minta tempat buat muntahin darahnya. Tapi ga berhenti-henti, dan akhirnya dokter klinik sekolah datang, jeng jeng jeng mulutnya disuru buka trus di observasi katanya, dan dilihat.. disuru kedokter bedah mulut. Sempat saya berfikir, haduuuh pingsannya kok bikin susah sih... tapi hati nurani paling dalam mengatakan tidak boleh mengeluh, ikhlassss... Dan akhirnya setelah dipesankan kereta kuda oleh kakaknya, saya bersama teman saya dan kakak kelas serta abla ( banyak banget yang nganter ) menuju dokter bedah mulut.. jeng jeng jeng.. ternyata disuru ke rumah sakit , foto copy rahang dan gigi dulu. Sepanjang perjalanan, saya sibuk mengelap luka di dagu saya yang terus menerus mengeluarkan cairan berwarna putih putih merah (paskibra bangetttt). Setelah itu, sampai di rumah sakit tlogorejo, fasilitasnya bagus ternyata cepat cak cek cak cek, habis dari UGD disuruh ke radiologi. Rontgennya ngulang 2x karena goyang yang pertama, dan perlu di ketahui ini rontgen pertamaku. hahahaha.. setelah selesai kakak nya dan ablanya serta teman saya makan dulu di cafe tlogorejo, dan saya hanya termenung melihat makanan-makanan itu, ga ada nafsu makan sama sekali. Dan setelah selesai saya bilang ke kakaknya, "kak, ini obatnya tadi apa ya?" kakaknya jawab,"loh ga dikasih ya." "heem", jawabku singkat. Akhirnya kita kembali ke UGD trus disuru ke klinik umum, kemudian di cek-cek semuanya, lukanya dan lain-lain. Dan dokternya yang cantik itu berkata,"Lohh, kok baru kesini sekarang, ini lukanya dalem loh, bisa infeksi nanti.. ini lhoo, darahnya keluar terus, sana ke UGD lagi sama susternya,biar dijahit.." aku cuma angguk-angguk, udah ngikutin susternya aku berbaring di sebuah ranjang ruangan asing, seperti masuk ke ruang astrounout, woooww... (ndeso).
Trus suster nya dateng lagi, dan bertanya,"jatuh dari motor ya?" . " hehe engga, jatuh gr2 pingsan trus nabrak pinggiran jalan." "lohh kok bisa?" "habis latihan paskibra, hehe". jawab dengan lafal yang ga jelas. Kemudian saya disuru rada dangak, dan kemudian , dibersiin... trus ada dokter pake kacamata cantik gitu datang, 'tuaan putri dataang dereng des des...' lukaku di utek2, heeee... trus dokter cantiknya bilang, "disuntik dulu yaaa... " huaaaa bukan kepalang sakitnya, trus dibersih2in, kata dokternya banyak kerikil masuk, sobek nya kecil tapi dalem banget.. awalnya kukira udah dijait karena udah setengah jam sendiri, tenyata dokternya masih berupaya mengeluarkan kerikil-kerikil yang masuk dalam jaringan-jaringan ikat di daguku ini. Biusnya sempet udah ilang, dan aku teriak, "sakiit!" terus di suntik lagi deh, dan akhirnya setelah penantian selama puluh puluh menit, beribu detik, dagunya di jahit.. Nah ada ceritanya nih, pas dijahit dokternya gosip gitu deh sama perawatnya..

D: "adeknya jatuh kenapa?"
P: "jatuh pas pingsan, latihan paskib, trus nabrak trotoar."
D: "hha, mesake nemen too... padahal besok to upacarane?"
P: "hha (ikutan ketawa), ya iya to dok, tapi pie meneh..."
D: "lha mosok nanti baris perbanan gini?"
P: "lha masalahe nek gak ada yang gantike dok, gimana jal?"
D: "hahhahaha"

keterangan : D: dokter P: perawat

Hahasem, jadi bahan gosip.. terus setelah di dagu selesei, bibir saya di cek, dan katanya dijahit juga, soalnya dalam dan lebar, yaudah aku manut, trus dijahit dehh.. ga selama tadi tapi lebih sakit, dan efeknya merasa bibir jadi dowerr hha.
Alhamdulilahh selesai semuanya, jam 10.00 malam kita berempat pulang ke asrama. Badan udah lemes ga karuan, masih ngurus buat orasi 17 agustus, dan bla bla bla, jam 12 akhirnya tidur.. Sebelum tidur cerita-cerita dulu sm temen-temen, katanya aku jatuhnya masih dalam keadaan istirahat di tempat dan kaku. kayak pohon jatuh.. bruk ... dan pas di angkat mataku masih terbuka, huaa ngeri.. Trus di gotong sm temen-temen ma kakak-kakak, dan temen-temen pada nangis . ucucucupp...
Akhirnya malem itu aku tidur dengan tenang dan ditemani dengan sebuah kertas di atas langit-langit kasur bertuliskan "Welcome back dorm Nela Navida XIF <3" nice :) so sweet, thanks so much friends..

Disini aku menemukan suatu point penting mengenai friendship :
"Mereka semua itu tulus, dan kita butuh mereka, mereka butuh kita, mereka partikel-partikel penyusun kehidupan kita."