Bulan Puasa yang Indah Part 2

By Nela Navida - August 25, 2010



Tanggal 17 Agustus 2010

Upacara memperingati hari ulangtahun Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 akan segera berlangsung. Para pasukan pengibar bendera sedang khitmat berdiri di depan cermin tertunduk, bukan tertunduk menangis tetapi tertunduk membenarkan letak hasduk merah yang mempertegas penampilan mereka sebagai seorang paskibra. Pada saat yang sama Saya masih menggunakan baby doll segera bergegas terperanjat bangun dari tidur karena waktu sudah menunjukan pukul 05.45. Sambil memandangi mereka dan sedikit-sedikit membantu mereka membenarkan pakaian PDAnya, saya bergumam dalam hati, "Cieileeehh, para pengibar bendera udah pada siap. Hihi. Aku kok belum siap ya?" Saya artikan sedikit dari bahasa hati saya tadi, --> Jadi si penggumam sebenarnya masih belum bisa percaya bahwa hari ini dia belum bisa mengibarkan bendera merah putih, padahal ini tahun terakhirnya untuk bisa mengibarkan di sekolahnya dan pada kenyataannya dia sudah berhari-hari berminggu-minggu dia berlatih. Akan tetapi ketegaran hati ini mengikhlaskan semuanya, karena apapun yang terjadi itu rencana Allah SWT. Dan itu pasti yang terbaik, I do believe it !

Selesai dari kamar mandi, untuk gosok gigi, cuci muka, cuci kaki, cuci tangan, cuci rambut, cuci bla bla bla bla. Saya menuju ke sebuah cermin depan pintu, saya melihat sebuah pantulan wajah yang cukup hancur, dagunya di perban, bibirnya memar dan bengkak, matanya sayu. Oke, mungkin terlalu hiperbola, tapi memang itu adanya. Saya hanya menghela nafas panjaaang dan kemudian saya lepaskan kembali, perlahan-lahan saya buka mulut saya, oh my GOD, it's hurt, kembali saya menghela napas menahan rasa sakit serta mencoba mengikhlaskan gigi depan saya yang goyang dan miring entah kemana arahnya. Saya tak mau berlama-lama di depan cermin, kemudian saya hengkang dari tempat itu dan segera berbenah menyiapkan diri untuk mengikuti upacara ulangtahun kemerdekaan Indonesia yang ke 65, dengan mengenakan seragam merah rok kotak-kotak khasnya lembaga sekolah tempat saya menimba ilmu saya bergegas menuju ke arah sekolah. Tapi langkah saya masih layu, entah kenapa. Pusing iya, sakit iya, lelah iya, sedih iya, senang iya, semuanya tercampur dalam langkah saya menuju ke arah sekolah. Baru sampai jalan setapak menuju sekolah, saya berhenti dan menyapa sebuah barisan yang semuanya mengenakan baju putih. Mereka semua menjawab sapaanku dengan riangnya, dan ini merespon jaringan tubuhku untuk ikut riang dan bersemangat. Saya membuka senyum saya untuk mereka, dan mengatakan "Semangat ya teman-teman!" kemudian mereka membalas memberikan sebuah pelukan. Pelukan kebersamaan untuk Indonesiaku :D

Upacara berlangsung, saya menempatkan diri di barisan kedua paling depan, dengan tujuan agar bisa melihat dengan jelas teman-teman paskibra. Tibalah saatnya protokol membacakan acara berikutnya, "Pengibaran Sang Saka Merah Putih." Langkah pertama barisan mereka terdengar kompak, senang sekali rasanya. Sampai pada saat pengibakan bendera, "SUKSES!" tanpa ada suatu halangan apapun, tanpa ada acara terbalik, dan lain-lain. Kemudian irama instrument Indonesia Raya pun mengiringi pengerekan bendera merah putih. Bahagia, haru biru tercampur menjadi satu menjadi setetes airmata, cieileeehhhh... Setelah upacara selesai, usai saya kembali dari asrama untuk minum obat -ponstan- saya kembali lagi menuju ke sekolah, sebenarnya oleh suster disarankan untuk tidur dan istirahat saja, tetapi saya ingin ikut berfoto-foto ria bersama mereka. Dan hasil jepretannya bisa kita lihat bersama-sama di atas sana, LOL.

FACT :
Ada satu hal yang membebani nasib keberadaan Paskibra di SMA saya kakak-kakak senior khawatir apabila organisasi ini dibubarkan, karena kejadian yang terjadi kemarin (red. 160810). Karena kebijakan tertinggi di sekolah kami berada di tangan bukan orang Indonesia, sangat memungkinkan untuk mereka membubarkannya. Apalagi sebelum kejadian ini mereka sudah memberikan lampu orange untuk membubarkan organisasi ini, dengan alasan laki-laki dan perempuan gabunglah, mengganggu aktivitas belajarlah, dll. Yang mereka target mungkin menjadikan kami produk pintar dan berguna atas olahan mereka, atas ingredient mereka, atas prinsip-prinsip mereka dengan landasan pikiran mereka. Tapi ingat ada yang membedakan jiwa-jiwa kita : Kami Merah Putih dan Anda-Anda -sensor- . Paskibra adalah organisasi yang berdiri di sekolah kita yang bertujuan utama untuk menanamkan rasa cinta tanah air Indonesia. Dan karena sejak awal kami lahir sebagai Bangsa Indonesia, kami wajib memiliki rasa cinta kepada Indonesia dan sudah kodratnya. Pada intinya, jangan sampai anda bubarkan organisasi Paskibra. :))

  • Share:

You Might Also Like

0 comments