Menunggu Hujan

By Nela Navida - August 07, 2010

Bagaikan saja aku adalah sebiji pohon
Kemudian aku tumbuh menjulang
Tapi memang belum semenjulang pohon yang lainnya
Aku sebatang pohon yang bersikeras munculkan bunga-bungaku, agar nanti bisa menjadi buah
Aku sebatang pohon yang ingin menghidupi orang-orang di sekitarku
Aku sebatang pohon yang ingin menyadarkan orang-orang bahwa keberadaanku ada selalu untuk mereka
Kugantungkan nyawaku pada sungai yang mengalir di belakangku, pada si akar, si daun, si batang
Ini lain cerita, pernah ada yang bilang
aku berkamuflase menjadi lilin
Jangan anggap aku sebatang lilin
aku sebatang pohon
Tapi kini sedang layu, ranting-rantingnya berjatuhan
daunnya menguning
aku meminta orang-orang yang disana memindahkan aku ke tempat lain
Agar aku tak lagi layu, tapi mereka bilang jangan
"belum tentu akarmu mau!"
"Memindahkan sebatang pohon tak semudah meniup lilin"
Orang-orang takut nantinya aku justru tak dapat hidup jika aku dipindah tempat
mereka takut akarku makin lemah
Aku tersadar, aku sebatang pohon
Tak semudah itu mengangkat akarku
Menjunjung batangku
Seharusnya sebatang pohon harus menetap di tempat
lalu layuku bagaimana?
Di bwah rindang daun daun layuku, patahan-patahan rantingku,
aku menunggu hujan


(nela navida 080810 07.00 )

  • Share:

You Might Also Like

0 comments