Hello, pals!
Apa itu AIESEC dan Kenapa Harus Ikutan Exchange Melalui AIESEC?
Karena dulu sebelum memutuskan untuk berangkat ikutan AIESEC, aku selalu searching di google tentang tetek bengeknya. Sekarang sepertinya akan menjadi sebuah hal yang baik kalau aku juga share mengenai informasi ini. Menyadari bahwa berbagi info adalah salah satu pahala yang akan membawa kita ke surga. Hahaha.
Pertama, yang harus aku jadikan sebagai introduction adalah sebuah hal klasik. Apa itu AIESEC dan kenapa harus ikutan exchange melalui AIESEC?
Kedua, akan aku ceritakan alur dan proses seleksi. Ketiga, akan aku ceritakan mengenai apa sih yang harus dipersiapkan. Keempat, akan aku ceritakan tentang apa yang dilakukan ketika exchange dan kesimpulan.
coba diperhatikan baik-baik ya! |
Kata kuncinya adalah the global youth network and leadership development experiences. Sip. Dapet kan definisinya? Sekarang langsung ke point kenapa harus ikutan exchange melalui AIESEC. Siapa yang bilang sih kalo harus ikutan exchange lewat AIESEC? Aku gak bilang lho ya. Aku seperempat yakin di benak kita kalo denger mengenai, exchange ke luar negeri kan terkesan keren gitu gak sih, guys? Kalo iya ikuti paragraf berikutnya.
Exchange bukan melulu keintrinsikan kekerenan 'pernah ke luar negeri beserta foto-foto kerennya'. Tapi soal jawabanmu sendiri kenapa kamu pengen merasakan pengalaman itu. Aku pribadi, memilih AIESEC buat exchange adalah untuk merasakan hidup yang lain. Saya bosan dengan kehidupan dengan melihat gedung yang sama, orang-orang yang sama, dan apa-apa yang selalu sama di hadapanku. Kebetulan ketemu AIESEC, yaudah deh terus kita jadian.
Well, buat para pencari kesempatan exchange biasanya juga bakal tahu AFS. Itu merupakan penyesalan terbesar ketika SMA kenapa gak bener-bener usaha buat dapet kesempatan itu. Jadi, AIESEC ini sebenernya juga merupakan titik balik penyesalan tidak bisa ikut kesempatan-kesempatan emas ketika di bangku putih abu-abu (padahal seragamnya gak putih abu-abu). Dan juga, berhubung ini adalah kesempatan buat nambah pengalaman aktivitas sosial alias volunteering. Satu lagi, saatnya membuka mata membuka telinga. Globalisasi harusnya bukan malah membuatmu tak smau melihat dan tak mau mendengar yang di luar sana. Pandangan bahwa globalisasi yang melulu berdampak negatif bisa kita analisis lebih jauh lewat exchange ini.
Oiya, AIESEC ini bukan seperti exchange yang umumnya ya. Bukan mencicip kuliah di universitas lain di beda negara melainkan melakukan projek sosial.
Oiya, AIESEC ini bukan seperti exchange yang umumnya ya. Bukan mencicip kuliah di universitas lain di beda negara melainkan melakukan projek sosial.
Alur dan Proses Seleksi
Sebelum melalui alur dan proses seleksi ini, coba digali-gali dulu gimana itu AIESEC? Gimana alurnya, google memberi sejuta kemudahan buat kita mencari tau sebuah informasi, dan apakah organisasi ini menurutmu tepat sebagai wadah kamu bisa ikut exchange. Seperti seleksi pada umumnya kamu harus mengisi penuh formulir yang telah disediakan oleh pihak panitia. Selanjutnya kalau lolos, yang harus dihadapi adalah tahap Focus Group Discussion (FGD) yang isinya adalah kita diberi sebuah kasus lalu dalam kelompok tersebut kita akan berdiskusi mengenai bagaimana menyelesaikan kasus tersebut. Di sini yang harus diterapkan adalah bagaimana kamu mengungkapkan pendapat dengan baik. Kalau lolos (FGD) ini akan ada Interview dan Cultural Performance.
Interview nya seputaran tentang tujuan kamu mengikuti exchange AIESEC, apa kelebihanmu dan apa kekuranganmu, serta studi kasus semisal ada masalah dalam exchange kamu. Kalau menurut pengalamanku, jawab apapun dengan jujur. Untuk Cultural performance itu, waktu itu aku presentasi tentang makanan khas Indonesia. Huehehehehe. Simple karena aku yakin makanan itu bisa membawa nama baik Indonesia ke mata dunia. Setelah rangkaian seleksi tersebut akan ada pengumuman siapa-siapa saja yang akan berangkat exchange. Oiya, seluruh proses seleksi ini menggunakan bahasa Inggris. Nah, pesan sponsor dari aku adalah, dare to speak English.
ini ada beberapa cerita juga tentang proses seleksi AIESEC, siapa tahu bisa jadi referensi :
Apa Sih yang Harus Dipersiapkan?
Sesudah lolos, yang harus dipersiapkan adalah uang. Uang. Iya benar uang. *zoom in zoom out* Awalnya juga gatau sih kalau ternyata setelah lolos kita akan membayar uang Rp 2.500.000,00. Hmmm, gak kecil kan nominalnya? Nah coba, di sini dipikirin lagi kalo misal lolos. Tanyakan pada panitia, uang itu untuk apa? Rinciannya bagaimana? Jadi kalau sesuai dengan 'surat perjanjian', biaya untuk mendapatkan ID di myaiesec.net adalah Rp 1.000.000,00. website tersebut akan menghubungkan kita ke AIESEC di luar Indonesia sana, tepatnya pada AIESEC yang akan menjadi penampungn kita nanti. Nah setelah kita dapat ID tersebut kita bisa mengakses dan mendaftar untuk ikut sebagai dalam volunteer program tersebut.
Aku sempet super galau, bakal lanjutin program tersebut atau engga. Pertama, coba deh pikirin Rp 2.500.000,00 adalah nominal yang besar dan untuk apa? Untuk apa? Kita volunteering, udah pesawat bayar sendiri terus suruh bayar 2.500.000,00 rupiah? Hayo, galau gak? Jadi, coba dipikir lagi deh buat yang lolos. Pastikan dengan uang muka segitu, apakah kamu akan menerima kepuasan yang setimpal? Ini bisa dikritisi aja sih.
Sebagai tambahan cerita, di saat galau-galaunya, ke pihak akademik perkuliahan buat nanyain prosedural ijin. Petugas Akademik langsung 'menasehati', "Ngapain ikut AIESEC??? Ga jelas gitu programnya. Semua orang bisa ikut itu, asal punya duit. Ga ada manfaatnya menurut saya. Tapi ya terserah kamu sih. Yang pasti kalo saran saya gausah ikut itu, fakultas aja punya banyak exchange yang bagus." tambah galau aku memutuskan buat konsultasi ke pihak dekanat. Hasilnya tambah dibuat galau nih, waktu itu bicara dengan wakil dekan bidang akademik. Beliau menceritakan bahwa anaknya dulu juga sempat akan mengikuti program exchange AIESEC, namun beliau pada perspektif ketidakprofesionalan organisasi tersebut beliau tidak mengijinkan anaknya berangkat meski sudah membayar Rp 2.500.000,00. Tapi beliau tidak memihak, beliau juga menceritakan ada juga anak dosen 'yang lainnya' yang juga ikut program, sukses mengikuti program dengan baik dan tidak mengalami sesuatu yang di luar harapan. dan terakhir yang membuat aku galau adalah, kakak tingkat yang pernah berkecimpung di organisasinya, 'meski tidak ikut program exchangenya'. Mengatakan, "organisasi ini hedon, kamu tau uang Rp 2.500.000,00 itu buat apa sebenarnya? Buat party bule-bulenya dan nari-nari roll dance.". Namun, aku tidak menelan pernyataan itu bulat-bulat.
Udah kerasa galaunya belum? Hihihi.
Nah kalau udah yakin tetep berangkat, silakan apply project yang kamu inginkan. Aku kebetulan apply project yang mengenai masalah 'human rights' untuk orang-orang dengan keterbatasan fisik dan mental. Judul projectnya adalah, "Break Up The Barriers" di Eskisehir, Turki. Untuk apply kita akan mengirimkan CV (standar eropa) dan motivation letter. Buat yang mau liat gimana CV dan motivation letternya, comment aja terus tinggalin alamat emailnya. Dan setelah itu menunggu jawaban, jika mereka cocok dengan CV dan motivation lettermu maka pihak AIESEC yang kita apply tersebut akan mewawancarai kita. Setelah itu, kita menunggu deh, apakah bakal lolos atau tidak. Kebetulan saya sekali daftar itu dan kemudian lolos, eh saya daftar juga ke Taiwan dan Malaysia ding. Tapi tidak direspon sama sekali. Mungkin pihak Taiwan dan Malaysia tidak tertarik dengan CV yang saya punya.
Setelah diterima, kamu akan mendapatkan Acceptance Letter dan juga Invitation Letter guna persyaratan VISA. Nah untuk yang negara Turki, tersedia VISA khusus untuk AIESEC. Di sini saya jadi yakin, orang negaranya saja sampai menetapkan VISA khusus jadi saya percaya saja organisasi ini tidak seburuk yang dibisikkan oleh para tetua saya.
Untuk persyaratan VISA, akan saya posting di post berikutnya saja ya. Supaya lebih jelas dan lebih lengkap karena ini menurutku krusial dan harus jelas. :)
Apa yang Dilakukan Ketika Exchange dan Kesimpulan.
Kenapa Turki yang aku pilih? Kenapa Eskisehir? Jawabannya, aku memang sudah lama ngidam pergi ke negara ini. Dan menjawab ketidaksampaian untuk kuliah di Eskisehir.
Kabatas-Uskudar, Istanbul. Keliatan juga tuh Sultan Ahmet dan Galata Towenya. |
Di sisi kiri ada Eropa, di sisi kanan ada Asia. |
Dolmabahce, Istanbul |
Aya Sofia |
Aizonai, Kutahya. Peradaban Kuno Phrygian. 100BC |
Salah satu taman di Eskisehir |
Ski resort Bursa. |
Setelah sampai di sini, jangan lupa jalan-jalan ya. Itu juga pesan dari orang Kedutaan Turki. Dia mengatakan bahwa jangan hanya terpaku mengerjakan project tapi jalan-jalanlah, karena Turki sangat indah buat dikunjungi. Dan memang benar, aku setuju. Banyaaaaaaaaaak sekali hal-hal yang aku dapatkan di sini, mulai dari bagaimana tata kota dan tata wilayah sangat mempengaruhi mobilitas warga. Dan bagaimana memperlakukan dan mencintai anak-anak dengan keterbatasan mental, dan fakta-fakta yang membawaku akan terus berjalan menyusuri dunia.
Persoalan exchange ini akan berarti atau tidak sekali lagi tergantung pada diri sendiri, dari yang aku jalani selama winter exchange 2014 ke Eskisehir, Turki. saya merasa puas. Aku mendapatkan teman-teman yang berasal dari berbagai negara, Slovakia, Moroko, Bahrain, Brazil, India, Pakistan, Pantai Gading, dan Turki tentunya. Berbagi ilmu dan cerita juga bisa membuat kita lebih terbuka dan bukan melulu mempersoalkan keburukan ikut mengglobal. Ya memang, beberapa diantara mereka menyukai party dan minum minuman alkohol. Dan hampir seminggu tiga kali melakukan ritual itu. Ya itulah faktanya, kita tidak bisa dipaksa sama. Memahami fakta ini juga merupakan hikmah dari perjalanan ini. Aku tidak sama sekali menyesal, ini pengalaman berharga.
Cerita sedikit mengenai project yang aku lakukan, aku melakukan observasi dan juga mengajar di pusat rehabilitasi anak cacat mental. Aku sangat menyayangi mereka, dengan mengenalnya aku merasakan bahwa mereka juga sama seperti kita diberi kesempatan hidup sebagai manusia. Mereka pun butuh pendidikan mereka butuh kasih saya hanya saja lain cara dan kadarnya.
yasin, ummuhan, meltem, ismail, murid-murid di Somet Zihinsel |
Kesimpulannya : ini pengalaman AIESECku. Seperti ini. Memang hanya sekelumit, karena terlalu panjang untuk di jabarkan. Ayoooo, gimana? Kalau memang mau ikut Good Luck ya :)
NB: AIESEC LC Salah satu universitas di Kota Pelajar
=======================================================================
Hi! This is a link to my newest post about AIESEC Program http://www.nelanavida.top/2016/02/sekelumit-cerita-tentang-aiesec.html. I hope it will help you to go through your lifetime experience.
=======================================================================
Hi! This is a link to my newest post about AIESEC Program http://www.nelanavida.top/2016/02/sekelumit-cerita-tentang-aiesec.html. I hope it will help you to go through your lifetime experience.