Keramaian bawaku dalam sebuah lintas beringin
Dalam dingin duduk di mobil limousin
Aku tertawa dingin lihat televisi pagi
Hahaha
Lihat itu namaku, fotoku
Terpampang dalam bingkai dengan judul korupsi
Diinjak-injak dalam demonstrasi, dibilang tak punya hati
gila posisi
Dih! Tapi itu hanya terlintas sebelah sisi
Aku tahu kalian iri, dan ingin menikmati ini
Duit, kursi empuk, mobil mewah
Ambilah kaca dahulu, berkaca ! Mana pantas?!
Aku yang sekarang duduk di sini
Jadi kamu, kamu, kamu, diam saja kau!
Keramaian bawaku dalam sebuah lintas beringin
Bawa gerobak tua peninggalan bapak
Dilengkapi fasilitas telebisi sepuluh inch hitam putih
Kunyalakan dengan hati-hati berharap ada berita
Yang mendatangkan harapan pagi
Berharap ada pihak oposisi yang membuat rakyat seperti aku ini
Punya harapan hidup, tak jadi seperti ini seperti mati tapi hidup
Tapi lagi-lagi berita korupsi
Muka itu lagi
Akan berapa abad lagi harapan pagi itu datang?
Kapan?
"Lha wong" sepertinya hidup cuma punya koruptor!
Koruptor! Mati sajalah kau!
Tapi sampai sekarang tak ada yang pernah diam dan tak ada yang pernah mati
Nela Navida (Memenuhi tugas B.Indo Bu Alfi 21Oktober2011)