Tidak Punya Hobi, Tak Punya Passion

By Nela Navida - December 28, 2020

"Hobi kamu apa?"

"Passion kamu kira-kira apa?"

Pertanyaan ini adalah salah pertanyaan yang menurutku terkategorikan sulit. Search engine di otak gagal untuk menemukan jawaban yang pas. Aku suka bermain gitar, tapi tidak segemar itu pula. Ada kalanya satu hari mempelajari chord-chord lagu, tapi tidak jarang juga satu bulan tanpa menyentuhnya sama sekali. Aku bekerja di bidang pembangunan sektor jasa keuangan dan pengentasan kemiskinan, tapi kedua bidang tersebut tak cukup sesuai untuk disebut passion.

Sekarang mari kita bicarakan terlebih dahulu soal hobi. Definisi hobi menurut KBBI adalah: kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Dengan pengertian yang punya embel-embel kata 'istimewa' ini cukup memberikan beban padaku untuk mengira-ngira jawaban apa yang cocok dengan kenyataan yang ada. 

Di waktu senggang, kadang-kadang aku bengong, aku tidur, aku menonton film, aku membaca, aku bermain gitar, aku bersih-bersih, aku belajar, aku memasak, aku makan,, aku berpikir maka aku ada. Masa tidak ada yang spesial? Sejauh ini tidak. Sempat ada keinginan menjadikan 'bermain gitar 'sebagai jawabannya tapi rasanya itu jawaban yang dibuat-buat saja. 

Waktu SMA, hampir satu dekade silam, beberapa temanku menggemari K-Pop. Sampai sekarang, ekspresi gemas yang disematkan teman-temanku, Tsany, Sari dan Mutia, di kala menonton video klip Shinee masih terngiang-ngiang di kepala. Ingatan ini membentuk memori dalam otakku tentang "ketertarikan yang kuat", yang sepertinya tak pernah muncul di diri sendiri. Ini juga mungkin yang membuatku tidak memiliki hobi atau kegemaran yang istimewa, karena rasa-rasanya kadar rewardingnya tak jauh beda di antara satu aktivitas dan aktivitas lainya. Satu kegiatan tidak cukup membuatku merasa 'gemas' dan mengeluarkan endorfin pada kadar maksimal.

Akan tetapi nampaknya aku tak perlu khawatir tak memiliki hobi yang spesifik, sebab suatu waktu aku pernah menonton wawancara Bae Suzy. Di sana ia mengaku tidak punya kegemaran tersendiri, hobinya berubah-ubah atau bisa justru bisa dikatakan hobinya adalah mencoba hal yang baru. Nampaknya Suzy memberikan validasi yang cukup menenangkan hati. Mulai sekarang jika ditanya tentang hobi, aku akan menjawab sama seperti Suzy, "mencoba hal yang baru."

Sekarang soal passion yang kalau tidak salah mulai banyak digaungkan di tahun 2012. Mari nanti kita cek di Google Trend kebenarannya. Secara definisi, passion is a feeling of intense enthusiasm towards or compelling desire for someone or something. Nah, pada jamannya, "follow your passion" jadi quote yang paling santer didengar sampe-sampe jadi klise pula. Buku-buku tentang cara menemukan passion ini bersebaran. Semua orang berburu jawaban apa yang menjadi gairah hidupnya.


Google Trend: Cara Menenukan Passion


Namun lagi-lagi, I don't think I have one. Padahal katanya kerja sesuai passion akan membuat kita lebih cepat sukses, lebih punya drive sehingga bekerja tidak lagi menjadi beban. Apakah aku sempat mencari-cari? Tentu. Dengan akhir cerita, belum pernah bertemu. Mau bilang passion nya traveling atau belajar  atau mencerdaskan kehidupan bangsa tapi kok ya gak juga. Rasa-rasanya bagian neuron dalam otakku yang tugasnya nyemprotin senyawa kimia yang membangkitkan rasa 'puas', 'bahagia', ataupun 'menggebu-gebu' egaliter nih. Jadi semuanya rasanya sama rata. Kalau benar hipotesisnya benar, hasil pencarian passion bakal terus-terusan 404: not found. 

Pada akhirnya hobi dan passion adalah sebuah konsep yang subjektif. Barangkali di kacamata orang lain, sebenarnya aku punya keduanya tapi otakku menolak mengadopsi dua konsep tersebut itu mungkin sekali terjadi. Wahai kaum yang tak punya hobi dan tak punya passion, tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal ketidakadaan ini. 






 
 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments