About Today

By Nela Navida - September 10, 2010


Well first of all, let's say hello before..
hello Readers, :D

Jumat, 10 September 2010

Hari ini adalah hari Jumat tanggal sepuluh September tahun dua ribu sepuluh, bagus ya tanggalnya kalo dijabarin pake angka 10-09-10 ( ga penting deh ). Selain tanggalnya bagus, tanggal ini dan hari ini adalah sebuah hari yang spesial, hari yang dinanti-nanti khususnya bagi orang-orang muslim. Yah, hari ini adalah hari LEBARAN, nama hari kerennya IDUL FITRI , setelah kita satu bulan berpuasa penuh 30 hari di bulan ramadhan akhirnya kita tutup dengan hari kemenangan ini, ( njiplak kata-kata abang khotib di tipi :D ).

Buat melengkapi warna-warni rasa-rasi posting kali ini, saya mau kasih backsound :
tereereereeettt. ---> now playing Rhoma Irama - Azza Azza

Minal Aidzin Wal Faidzin Semuanya.. Mohon maaf lahir dan batin ya :D
makna idul fitri sendiri sebenarnya amatlah kuat, dan ini dapat benar-benar kita rasakan langsung melalui panca indra kita, Penglihatan ; kita dapat melihat dengan jelas bagaimana idul fitri itu dan idul fitri memang beda dengan momen-momen lainnya. Penciuman ; aromanya juga lain, coba bau saja. Pengecap ; yang ini jelas beda, banyak makanan yang bisa dicicip-cicip dari ronde ke ronde. Asssiiikk (y). Pendengar ; kumandang takbir didengar dimana-mana beserta backsoundnnya ! Kalo posting kali ini backsoundnya lagunya Abang Rhoma punya, kalo lebaran backsoundnya mercon punya. Peraba ; opo ya ? haha. Sajadahnya baru dicuci asik asik, lembuttt. Tapi pada intinya adalah hari ini BEDA.

Well, ada sedikit pengetahuan baru yang pengen saya share nih :
Tetap pada tema IDUL FITRI dan ini mengenai makna idul fitri menurut bahasa.

Sebagian besar orang menangkap bahwa arti dari Idul Fitri adalah hari dimana kita kembali suci dan dihapuskan dosa-dosanya. Kalau menurut hasil saya googlingan tadi, ternyata - ternyata pengartian dan translate bahasa kita salah. Sebelah mana kesalahannya, let's chekibroott :

Adapun kesalahan menurut bahasa, ialah bahwa lafadz FITHRU/ IFTHAAR ( kata dasar Idul Fitri ) artinya menurut bahasa = BERBUKA . Jadi IDUL FITHRI artinya HARI RAYA BERBUKA PUASA. Yakni kita kembali berbuka setelah sebulan kita berpuasa. Sedangkan FITHRAH tulisannya sebagai berikut (FA-THAA-RA-) dan (TA MARBUTHOH) bukan (FA-THAA-RA)
Untuk melengkapi penjelasan kesalahan pembahasaan kita mengenai Idul Fitri, ada sebuah hadist yang menjelaskannya pula.
Dari Abi Hurairah , sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan Fithri itu ialah pada hari KAMU BERBUKA. Dan Adha itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan.
Sebenernya masih banyak lagi, hadist yang menjelaskan mengenai hal ini, dan ini bisa dicek langsung di alamat berikut ini dan bisa di lihat dilayar kaca kesayangan anda http://blog.re.or.id/makna-idul-fitriadha.htm

Nah lohh.. Ternyata ada kesalahan yang cukup fatal dalam pembahasaan makna Idul Fitri disini. Dan tadi saya sempat survey ke orang rumah dengan bermodal sebuah pertanyaan " Apa sih arti idul fitri ?" dan ternyataa memang belum pada tau kalau ternyata terdapat kesalahan pembahasaan disini.
Akan tetapi, dari pendapat saya sendiri karena pengertian/mainset awal kita di saat Idul fitri ialah hari dimana kita kembali suci dari dosa-dosa, mungkin ini dapat membentuk semangat bagi beberapa orang untuk beribadah sebanyak mungkin pada bulan ramadhan, ini cukup baik. Dan begitu pula dengan budaya the D day of Idul Fitri dimana kita saling maaf-maaf an dan silaturahmi, it's very very nice ! Dari kesalahan pembahasaan tadi muncullah budaya halal bi halal dan macam lainnya, yang akhirnya bisa kita rasakan sendiri pada saat-saat ini. Apa yang terjadi ya apabila tak ada kesalahan pemaknaan bahasa itu tadi ? Akankah tetap ada budaya Maaf-maafan, halal bi halal, silaturahmi, dan lain sebagainya ? Yeah, padahal itu salah satu compound yang membuat 1 syawal terasa berbeda.

Kesalahan pemaknaan sebenarnya adalah kesalahan yang fatal. Tetapi disini, mungkin bisa kita ambil suatu hikmahnya : yaitu --> yang telah disebutkan tadi seperti budaya maaf-maafan, silaturahmi ada menjadi bagian dari Idul Fitri Kita. Okayy..

  • Share:

You Might Also Like

0 comments